Senin, 30 Maret 2009

Ibuku Guruku


Ketika Anak Ayam Kehilangan Induknya

Tulisan ini ditulis ketika hati ini miris melihat tingkah laku para anak gadis yang baru bau kencur setiap harinya menghabiskan waktu didepan rumah dengan cara mengobrol tak karuan, mainan HP (entah apa yang dilakukan), tertawa cekikikan, berteriak- teriak bersama temannya, yang jelas mereka hanya menghabiskan waktunya dengan tidak menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depannya. sungguh tragis dan ironis .....

Kita belajar kepada anak ayam yang selalu mendapatkan dampingan dari induknya. Induknya menemani para anak ayam tersebut dari pertama jadi telur sampai mereka benar- benar bisa menjaga dirinya. Lihatlah, bagaimana reaksi sang induk ayam ketika kita mendekati telurnya, apa lagi ketika kita mendekati anak- anaknya yang masih kecil, kontan saja ia akan segera mematuk atau melakukan apa saja sampai benar- benar ia dapat menyelamatkan dan melindungi anak- anaknya dari siapa saja yang mendekati telur dan anak- anaknya itu. Seolah ia tidak rela orang lain mengganggu anak- anaknya, ia tidak membiarkan dunia luar memberikan warna negatif kepada anak- anaknya, ia tidak rela jika anak- anaknya menjadi korban kejahatan atau pelecehan dunia luar.

Tapi lihatlah, apa yang terjadi ketika anak ayam itu kehilangan induknya? kita akan menyaksikan bagaimana sang anak ayam akan mendapat perlakukan negatif dari sesamanya, ia dipatuk, tidak dihiraukan, diasingkan, dikucilkan, dan jadilah ia terlantar, hidup tak karuan, bulu berantakan, dan lain sebagainya.

Itu adalah dunia ayam, namun tak terlalu jauh beda antara dunia ayam dengan dunia manusia. tidak percaya .... lihatlah kondisi sekarang ini. Bagaimana  para anak gadis dilingkungan kita setiap harinya selalu melakukan hal- hal yang tidak bertanggung jawab (alias merugikan dirinya sendiri). kelakuan mereka hanya menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. sebagai misal; ngeceng, pacaran, mondar mandir dengan motor, dll

Saya tak habis pikir dengan kelakuan ABG di lingkungan sekitar saya. tapi yang jelas pertanyaannya  adalah : kemana para ibu dari ABG tersebut? sehingga anak- anak ( mulai dari usia 8 tahun - 15 tahun) bermain sampai larut malam (ditempat saya sampai jam 11 malam) ko tidak ada perhatian. atau mungkin mereka sudah pasrah dengan kelakukan anak- anak tersebut, atau mungkin memang trend pergaulan sekarang dalam mendidik anak memang seperti itu.

Kembali ke induk ayam tadi, sepertinya memang saat ini kita harus bisa mengembalikan induk ayam kepada anak- anaknya. para ibu harus lebih komitmen dalam mendampingi dan menjaga anak- anaknya. karena menurut sabda nabi "ibu adalah sekolah pertama" . artinya para ibu memang harus memformulasikan sedemikian rupa pendekatan kepada anak- anaknya, agar anak- anak tersebut mampu tumbuh dengan kepercayaan diri yang tinggi seperti anak- anak ayam yang selalu dilindungi oleh induk- induk mereka.

terima kasih "Emak" yang sudah mendampingiku dari kecil sampai saat ini.... semoga Allag membalas semua jasa- jasamu ... amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar